SUKAWANGI | Bekasihariini.click — Kamis, 13 Nopember 2025, Proyek rehabilitasi ruang sekolah di SDN Sukamekar 02, Kecamatan Sukawangi, kini menjadi sorotan publik. Kepala Sekolah Enok Sadiah diduga memilih bungkam dan enggan memberikan klarifikasi terkait kegiatan pembangunan yang disebut-sebut menelan anggaran besar. Upaya konfirmasi oleh tim media pun gagal dilakukan karena sang kepala sekolah tak pernah berada di tempat, seolah menghindar dari sorotan wartawan.
Pantauan tim di lapangan menunjukkan bahwa proses pembangunan diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh dinas terkait. Sejumlah pekerja terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) sebagaimana standar keselamatan kerja (K3). Lebih parah lagi, area proyek dibiarkan terbuka tanpa pembatas atau garis pengaman, sementara para siswa bebas berlalu-lalang di sekitar lokasi pekerjaan, menimbulkan risiko tinggi terhadap keselamatan anak-anak di lingkungan sekolah.
Kondisi tersebut menimbulkan tanda tanya besar tentang pengawasan dan tanggung jawab pihak sekolah sebagai penerima manfaat sekaligus pengelola kegiatan. Alih-alih memastikan proyek berjalan aman dan sesuai aturan, pihak sekolah justru menunjukkan sikap abai terhadap aspek keselamatan serta transparansi penggunaan anggaran publik. Hal ini memperkuat dugaan bahwa proyek tersebut dijalankan tanpa pengawasan ketat, bahkan berpotensi terjadi penyimpangan teknis maupun administratif.
Lebih ironis lagi, setiap kali tim media mencoba melakukan konfirmasi langsung, Enok Sadiah selalu tidak berada di sekolah dan tidak memberikan keterangan apa pun. Sikap bungkam ini menimbulkan kesan kuat bahwa pihak sekolah tengah berupaya menutupi sesuatu yang semestinya dapat dijelaskan secara terbuka kepada publik. Padahal, proyek pembangunan pendidikan merupakan hal yang wajib diawasi secara transparan demi kepentingan masyarakat luas.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak SDN Sukamekar 02 maupun dinas terkait mengenai detail anggaran, pelaksana proyek, maupun pengawasan di lapangan. Publik pun menanti ketegasan pihak berwenang untuk menelusuri indikasi ketidaksesuaian spesifikasi dan dugaan pelanggaran K3 tersebut. Karena sejatinya, pembangunan sekolah bukan hanya soal tembok dan genteng, melainkan soal kejujuran, tanggung jawab, dan keselamatan generasi penerus bangsa.
Penulis: MRD
Editor: KRN J!kar
