18.1 C
New York
Jumat, September 19, 2025

Buy now

spot_img

Fenomena Living Together Merebak di Karawang, Warga Bandingkan dengan Kondisi Bekasi

KARAWANG – BEKASIHARIINI.CLICK  Fenomena living together atau tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan kian marak di kalangan anak muda Karawang. Kondisi ini menjadi sorotan karena selain menyalahi norma sosial dan budaya masyarakat setempat, juga menimbulkan dampak sosial yang cukup kompleks.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, praktik living together banyak ditemui di kawasan perkotaan dan pusat industri Karawang. Beberapa daerah yang kerap disebut di antaranya sekitar Kecamatan Karawang Barat, Telukjambe, dan wilayah sekitar kawasan industri KIIC. Faktor akses transportasi yang mudah, banyaknya rumah kontrakan, hingga apartemen murah yang disewa pasangan muda, menjadi salah satu pemicu suburnya fenomena ini.

Baca Juga  Polsek Tambelang Pastikan Keamanan Lomba Atletik Tingkat Kecamatan

Fenomena ini juga diperkuat dengan data tak resmi yang menyebutkan bahwa banyak rumah kos dan kontrakan yang dihuni pasangan muda tanpa status pernikahan. Beberapa pemilik kos bahkan mengaku kesulitan melakukan pengawasan, karena pasangan tersebut kerap mengaku sebagai saudara atau rekan kerja.

Sejumlah warga Karawang juga turut menyoroti fenomena tersebut. Asep Sutisna (45), warga Karawang Barat, mengaku prihatin dengan kondisi saat ini. “Sekarang banyak anak muda yang milih tinggal bareng padahal belum nikah. Kalau dibiarkan, takutnya jadi kebiasaan yang dianggap biasa. Padahal ini nggak sesuai sama budaya kita di Karawang,” ujarnya.

Baca Juga  Sinergi Polisi dan Ulama, Polsek Babelan Gelar Program Jumat Religi

Hal senada diungkapkan Ibu Nenden (50), warga Telukjambe. Ia menilai, fenomena ini muncul karena lemahnya pengawasan dari orang tua. “Kadang orang tua sibuk kerja, anak jadi kurang diperhatikan. Akhirnya mereka cari kebebasan sendiri. Saya berharap pemerintah dan sekolah juga ikut mengingatkan,” katanya.

Di sisi lain, dampak dari living together juga mulai dirasakan masyarakat. Selain memicu keresahan sosial, kondisi ini berpotensi meningkatkan angka pernikahan dini dan permasalahan sosial lainnya, termasuk kasus kekerasan dalam hubungan (dating violence) maupun kehamilan di luar nikah.

Baca Juga  ‎𝐋𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤 𝐏𝐞𝐣𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐁𝐞𝐫𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐁𝐮𝐩𝐚𝐭𝐢 𝐁𝐞𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢 𝐃𝐢𝐥𝐚𝐩𝐨𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐊𝐏𝐊

Pemerintah daerah melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang sebelumnya telah mengingatkan bahaya fenomena ini, khususnya bagi generasi muda. Program penyuluhan keluarga, edukasi remaja, dan kampanye kesehatan reproduksi terus digencarkan, namun tantangannya semakin berat di tengah derasnya arus modernisasi.

Meski begitu, sejumlah pihak menilai bahwa solusi tidak bisa hanya mengandalkan aparat atau pemerintah. Peran keluarga dan lingkungan masyarakat dinilai sangat penting dalam memberikan edukasi serta kontrol sosial agar generasi muda Karawang tidak terjerumus lebih jauh ke dalam praktik living together. (red)

BERITA TERBARU

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

BERITA LAINNYA